Sabtu, 01 Desember 2012

Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pencernaan Manusia dan Cara Mengatasinya



Beberapa kelainan dan penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan antara lain:
1.    Diare
  • Disebabkan oleh bakteri atau infeksi kuman sehingga mengganggu penyerapan air pada feses oleh usus besar
  • Buang air besar yang terlalu sering dan berair
  •  Menyebabkan tubuh kehilangan air atau dehidrasi
  • Upaya mengatasi dengan pemberian oralit atau larutan garam dan gula
2.    Konstipasi ( Sembelit )
  • Kesulitan dalam buang air besar
  • Jika penyakit ini terus di pertahankan selama 2 minggu atau lebih tanpa adanya nasihat dari dokter maka akan menyebabkan kanker usus besar, gangguan hormonal atau penyakit autoimun.
  • Disebabkan karena feses terlalu lama di simpan di dalam usus besar sehingga terjadi penyerapan air yang terlalu banyak oleh usus besar dan menyebabkan feses menjadi kering serta susah di keluarkan.
3.    Gastritis
  •  Peradangan pada dinding lambung.
  • Menyebabkan rasa nyeri pada lambung.
  •  Disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, stress, alergi dan reaksi terhadap alkohol seperti aspirin.
4.    Maag
  • Disebabkan oleh produksi asam lambung yang berlebihan.
  • Maag menyebabkan lambung menjadi perih di sebabkan oleh asam lambung yang meningkat karena kita memakan-makanan yang pedes
  • Upaya mengatasinya adalah makan teratur, makan-makanan seperti roti,singkong,nasi,dll.
  • Sebaiknya jangan memakan makanan pedas, keras, asam dan minum-minuman berakohol.
5.    Disentri
  • Penyakit menyerang pada usus besar
  • Disentri disebabkan oleh infeksi parasit Mycobacterium dysentriae
  • Gejala yang dialami penderita adalah:
      a. Buang air besar dengan tinja berdarah
 b. Diare encer dengan volume sedikit
 c. BAB dengan tinja bercampur mucus
 d. Nyeri saat BAB

6.    Kolera
  • Gejala diare yang hebat : muntah, kehausan dan kejang otot.
  • Disebabkan oleh baktery Vibrio cholerae
  • Gejala yang ditimbulkan penyakit kolera:
a.       Diare yang encer dan berlimpah tanpa di dahului oleh rasa mulas atau tenesmus
b.      feses yang semula berwarna berubah menjadi warna cairan putih keruh dan berbau manis menusuk
c.       Diare terjadi berkali-kali dan dalam jumlah yang cukup banyak.
  • Pencegahan penyakit kolera
     a. kebersihan air
b. buanglah kotoran pada tempatnya

7.    Apendisitis (usus buntu)
  • Disebabkan adanya peradangan pada apendik (usus buntu)
  • Gejala;
         a. Badan lemah
         b. kurang nafsu makan
         c. Penderita nampak sakit
         d. di perut terasa nyeri
  • Upaya mengatasi : operasi pemotongan apendik yang terinfeksi apendectomy.

8.    Tipus
  • Gejala: muntah, demam tinggi dan mudah letih.
  • Disebabkan oleh bakteri Salmonella thyposa 
  • Pencegahan penyakit tipus
    a. menjaga kebersihan makanan
  • Mengobatinya dengan berobat ke dokter


Jumat, 30 November 2012

Saluran Pencernaan dan Kelenjar Pencernaan




Saluran pencernaan adalah organ yang dilalui oleh makanan pada sistem pencernaan manusia yang di dalamnya terjadi peristiwa mencerna dan menyerap. Saluran pencernaan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-turut dimulai dari:


1. Rongga Mulut,
2. Esofagus
3. Lambung
4. Usus Halus
5. Usus Besar
6. Rektum
7. Anus.

Kelenjar pencernaan adalah organ tubuh yang menghasilkan getah atau kelenjar yang membantu dalam pencernaan makanan. Kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar ludah, kelenjar getah lambung, hati, pankreas, dan kelenjar usus halus.

1.    Rongga Mulut
Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. Pada Mulut terdapat :

a.Gigi
Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang kecil-kecil.

b.Lidah
Memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa makanan.

c.Kelenjar Ludah
Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat antibakteri, dll. Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi disakarida.

2.      Esofagus (Kerongkongan)
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung

3.      Lambung
Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung. Lambung dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding lambung disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong.
Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi yang dihasilkan lambung adalah :
1.    Asam HCl ,Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus
2.    Lipase , Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit
3.    Renin , Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
4.    Mukus , Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.

Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim.
Fungsi HCI Lambung :
1.    Merangsang keluamya sekretin
2.    Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.
3.    Desinfektan
4.    Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empedu mengeluarkan getahnya.

4. Usus Halus
Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta ileum (± 3,6 m). Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus.
Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :
1.    Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida
2.    Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino.
3.    Hormon Sekretin Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus
4.    Hormon CCK (Kolesistokinin) Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus.

Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :
1.    Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung
2.    Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.
3.    Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida
4.    Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
5.    Tripsinogen Tripsin yang belum aktif.
6.    Kimotripsin Mengubah peptone menjadi asam amino
7.    Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat
8.    Hormon Insulin Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal
9.    Hormon Glukagon Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal


PROSES PENCERNAAN MAKANAN
Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa. Prosesnya sebagai berikut :
1.    Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.
2.    Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
3.    Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
4.    Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.

5.      Hati
Description: D:\skripsi\PROPOSAL\PROPOSAL 5 X PERTEMUAN\intrument 5 x\2.1\web n image\index1.jpegHati merupakan “kelenjar” terbesar yang terdapat dalam tubuh manusia. Letaknya di dalam rongga perut sebelah kanan. Fungsi dari hati yaitu menghasilkan Empedu untuk dikeluarkan ke duodenum melalui duktus koledokus yang fungsinya mengemulsikan lemak dengan bantuan lipase. Selain itu, pigmen empedu memberi warna khas pada feses.

6.      Pankreas
Description: D:\skripsi\PROPOSAL\PROPOSAL 5 X PERTEMUAN\intrument 5 x\2.1\web n image\index12.jpegPankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu  menghasilkan enzim pencernaan. Enzim yang dihasilkan oleh pankreas yaitu lipase berfungsi untukmencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Amylase pankreas berfungsi untuk mencerna amilum menjadi maltose. Dan tripsin berfungsi mencerna pepton dan protein menjadi asam amino dan dipeptide.






Description: usus-besar7. Usus Besar (Kolon)
Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden, Kolon Transversum, dan Kolon desenden.

Fungsi kolon adalah :
1.    Menyerap air selama proses pencernaan.
2.    Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli.
3.    Membentuk massa feses.
4.    Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh ddefekasi.

8. Rektum dan Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.